28.11.11

TIK yang digunakan selama SEA Games ke-26

Bonjour...kali ini saya akan memposting tentang salah satu teknologi canggih yang digunakan selama SEA Games 2011 yang bertempat di Jakarta-Palembang

1.  Swiss timing omega


Cabang olahraga renang serta yang berkaitan dengan kecepatan atau waktu, telah digunakan teknologi terbaru pencatatan waktu yang diusahakan dapat setara dengan Swiss Timing Omega (Teknologi pencatatan waktu untuk Olimpiade). Dengan Swiss Timing Omega, kita dapat memperoleh informasi mengenai waktu, hasil pertandingan secara real time dan lebih detail serta lebih akurat.
Omega merupakan sebuah perusahaan yang didirikan di Swiss pada tahun 1848 oleh Louis Brandt dan kemudian dilanjutkan leh kedua anaknya Louis-Paul dan CĂ©sar Brandt. Brand Omega untuk jam tangan sudah terkenal di dunia, seperti competitor lainnnya, yaitu Rolex dan Seiko.
Atas berbagai prestasi dan teknologi keakuratan waktu yang dimiliki oleh Omega, maka dimulai pada Olimpiade musim panas 1932, Omega dipercaya sebagai pencatat waktu resmi untuk Olimpiade.
Omega Swiss Timing hanya digunakan di stadion berstandar internasional dan Event Olimpiade. Di Asia, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang telah menggunakan Omega Swiss Timing, bahkan Swiss Timing tersebut telah didukung oleh Omega.


2. Automatic Weather Station

Automatic Weather Station (AWS) adalah sebuah stasiun cuaca otomatis. AWS terdiri dari berbagai teknologi untuk mengetahui cuaca. Biasanya di dalam AWS berisi data logger, baterai, telemetri dan sensor meteorology dengan panel surya terpasang. Tujuan dari penggunakan AWS adalah untuk mengetahui secara real time melalui sistem Argos dan sistem Telekomunikasi Global untuk menyimpan data dan melaporkannya.
Di SEA Games XXVI, AWS sangat membantu untuk mengetahui dan mendeteksi perubahan cuaca yang mungkin terjadi, salah satu fungsinya seperti yang digunakan oleh BPPT adalah untuk mencegah hujan saat upacara pembukaan dan penutupan SEA Games XXVI.

Cara kerja metode ini adalah memaksa awan segera menjadi hujan supaya tidak terlalu besar dan hujannya nggak deras. Kebalikan dari cara yang pertama, yaitu dengan menaburkan bahan higroskopis berukuran lebih dari 30 mikron.
Teknologi pencegah hujan menggunakan Doppler weather mobile radar untuk mendeteksi pertumbuhan dan pergerakan awan dan ditambah dengan pesawat versi rain making yang memiliki GPS serta mampu membawa bahan semai berdasarkan target. Kemudian peralatan canggih lainnya, seperti Automatic Weather Station, pemeriksa suhu dan iklim dan lainnya.
Sumber:
http://sintamelani.blogdetik.com/2011/11/21/review-teknologi-sea-games-xxvi/
http://review-newgadget.blogspot.com/2011/10/teknologi-pencegah-hujan-di-sea-games.html

0 komentar:

Posting Komentar